Kontrak Pembangunan LRT Ditandatangani 17 Oktober
Pembangunan Light Rail Transit (LRT) oleh PT Jakarta Propertindio (Jakpro) segera dimulai. Rencananya pada 17 Oktober mendatang akan dilakukan tanda tangan kontrak.
Kami tetap sesuai dengan target, kami persingkat pembangunannya, 2018 jadi
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengakui pembangunan LRT Jakarta, sedikit terlambat dari yang dibangun oleh Pemerintah Pusat. Karena pihaknya masih menunggu Peraturan Pemerintah (PP) 79 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
"Kami sampaikan akan terlambat sedikit dibandingkan dengan Adhi Karya. Makanya kami paksa lelang. Nanti 17 Oktober ini akan ada tanda tangan kontrak pekerjaan LRT," kata Basuki di Stasiun MRT Dukuh Atas, Jumat (30/9).
Basuki Dampingi Presiden Tinjau Proyek LRT dan MRTMeski sedikit terlambat, Basuki tetap menargetkan LRT bisa beroperasi pada 2018 mendatang. Karena salah satu moda transportasi berbasis rel ini diharapkan bisa menunjang pelaksanaan Asian Games 2018.
Untuk pekerjaan tahap I menghubungkan Kelapa Gading–Velodrome sepanjang enam kilometer. Pekerjaan akan dilakukan dalam jangka waktu dua tahun.
"Kami tetap sesuai dengan target, kami persingkat pembangunannya, 2018 jadi," tandasnya.
Pemprov DKI Jakarta berencana membangun tujuh koridor LRT sepanjang 70 kilometer dengan anggaran Rp 35 triliun. Tujuh rute tersebut, yakni Kebayoran Lama-Kelapa Gading 21,6 kilometer, Tanah Abang-Pulo Mas 17,6 kilometer, Joglo-Tanah Abang 11 kilometer, dan Puri Kembangan-Tanah Abang 9,3 kilometer.
Kemudian Pesing-Kelapa Gading 20,7 kilometer, Pesing-Bandara Soekarno-Hatta 18,5 kilometer, dan Cempaka Putih-Ancol 10 kilometer. LRT diharapkan mengurangi kepadatan lalu lintas di Jakarta sekitar 30 persen.